Pertama, perlu dipahami bahwapompa berpendingin airdigunakan untuk mensirkulasikan cairan pendingin dalam sistem berpendingin air dan menjaga tekanan serta laju aliran dalam sistem.Kecepatan pompa berpendingin air menentukan laju aliran dan tekanan cairan pendingin, sehingga perlu ditentukan kecepatan yang sesuai dengan kebutuhan sistem pendingin.
Secara umum, kecepatan pompa berpendingin air harus berada dalam kisaran yang sesuai, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.Kecepatan putaran yang berlebihan dapat menyebabkan aliran cairan pendingin yang berlebihan, meningkatkan beban dan kebisingan pompa, serta menyebabkan laju aliran air dalam sistem pendingin menjadi terlalu cepat sehingga mempengaruhi efek pembuangan panas.Namun, kecepatan putaran yang terlalu rendah dapat menyebabkan aliran cairan pendingin tidak mencukupi, sehingga tidak dapat mempertahankan tekanan dan aliran dalam sistem, sehingga mempengaruhi efek pembuangan panas.
Secara umum, kecepatan pompa berpendingin air harus antara 3000-4000 putaran per menit.Kecepatan spesifik perlu ditentukan berdasarkan situasi spesifik sistem pendingin, termasuk ukuran radiator, area pembuangan panas, panjang dan material pipa air, dan sebagainya.Pada saat yang sama, laju aliran dan tekanan cairan pendingin perlu ditentukan berdasarkan konsumsi daya CPU atau GPU untuk memastikan pembuangan panas yang optimal.
Singkatnya, memilih kecepatan pompa berpendingin air yang sesuai memerlukan pertimbangan komprehensif dari berbagai faktor sistem pendingin untuk mencapai efek pembuangan panas dan masa pakai terbaik.
Unit chiller disebut juga dengan freezer, unit refrigerasi, unit air es, peralatan pendingin, dan lain-lain, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda karena penggunaannya yang luas di berbagai industri.Prinsip kerjanya adalah mesin multifungsi yang menghilangkan uap cair melalui siklus pendinginan kompresi atau penyerapan panas.
Waktu posting: 12 Juli-2024